Sayyid Ahmad Zaini Dahlan: Ahlul Bait Maha Guru Ulama Nusantara. 16 Nov 2020 06:59 WIB. 5553. . Bernama Ahmad bin Zaini bin Utsman Dahlan, seorang ulama yang memiliki jalur nasab mulia bersambung kepada wali agung pada zamannya, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani. Dari beliau terus bersambung hingga memuncak kepada Sayyidina Hasan, cucu Rasulullah.Oleh: Amirul Ulum. Nyai Hamdanah merupakan putri Kiai Sholeh Darat al-Samarani yang dinikahkan kepada sahabat karibnya, yaitu Syaikh Nawawi al-Bantani. Keduanya, yakni al-Samarani dan al-Bantani ini merupakan sahabat seperguruan di Haramain, sama-sama pernah berguru kepada Sayyid Ahmad Zaini Dahlan. Nasib al-Samarani berbeda dengan al-Bantani.
Biografi Tokoh. Biografi Lengkap KH. Zubair Dahlan Beserta Ajarannya. Guru Dawuh. April 12, 2022. Beliau adalah putra kedua dari Kyai Dahlan yang dihalhirkan di Sarang tahun 1323 H. bertepatan dengan mukimnya KH. Ahmad bin Syu'aib (paman dan mertua beliau) di Makkah semasa muda guna tholabul ilmi. Dibawah bimbingan orang tua dan kakeknya
Kehidupan. KH Ahmad Dahlan atau yang memiliki nama kecil Muhammad Darwis lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868. Ia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga KH Abu Bakar, seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta. Ketika masih kecil, Dahlan tidak mendapat pendidikan dari sekolah.
Sayid Ahmad Zaini Dahlan ( 1817-1886) dikenal sebagai ulama Makkah pembela ajaran Ahlusunah Waljamaah (Aswaja). Ia merupakan mufti terakhir Mekkah-Madinah di zaman Turki Usmani, keturunan dari al-quthb ar-rabbani Syaikh Abdul Qadir al-Jilani.
Yang disebutkan as-Suyûthi di atas senada dengan penuturan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dalam kitab Mukhtashâr Jiddan yang merupakan syarah atas kitab al-Ajurumiyah, "Syekh ash-Shanhaji menulis kitab ini di hadapan Ka'bah, kemudian beliau lemparkan kitab ini ke lautan, jikalau kitab ini dibuat atas dasar keikhlasan dan mengharap ridha Allah
Pada usia 18 tahun ia menyusul ayahnya ke Mekah dan belajar ilmu agama dari sejumlah ulama di tanah suci. Di antara gurunya adalah Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang buku-bukunya hingga kini banyak diajarkan di berbagai pesantren.Tujuh tahun di Mekah, Habib Utsman kemudian belajar ke Hadramaut, Yaman.
Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan di Mekkah; Syekh Mustafa bin Muhammad Al-Afifi Al-Makki di Mekkah; Kholil memegang kepala Bung Karno dan meniup ubun-ubunya (hal.51-53 dalam buku yang berjudul "KH. M. Kholil Bangkalan Biografi Singkat 1820-1923). Syaikhona Muhammad Kholil yang berasal dari Bangkalan, Madura, dinilai menjadi salah satu ulama
Dia lahir di Mekkah pada 1232 H/ 1816 M dengan silsilah nasab bersambung dengan keluarga suci Nabi ﷺ melalui jalur Imam Hasan, cucunda Nabi ﷺ, karena itu dia dipanggil Syarif atau Sayyid. Gelar dan Nasab lengkapnya adalah berikut ini: "Al-Imam al-Ajal wal-Bahrul Akmal Faridu 'Ashrihi wa Aawaanihi Syeikhul-Ilm wa Haamilu liwaaihi waSayyid Ahmad Zaini Dahlan adalah merupakan seorang Syeikhul Islam, Mufti Haramain dan Pembela Ahlus Sunnah Wal Jama`ah. Berasal dari titihan yang mulia, ahlul bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم melalui susur-galur Sayyiduna Hasan, cucu kesayangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Setelah belajar dengan kakeknya, sayyid Usman pergi ke Mekkah untuk belajar kepada ayahnya. Selain itu, disana beliau juga belajar kepada Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan, mufti Mekkah saat itu, berguru pada Syaikh Ahmad Dimyathi dan juga pada Syaikh Muhammad bin Husain al-Habsyi.
Beliau juga menimba ilmu ke gurunya yang di mancanegara, khususnya di wilayah Hijaz (Jazirah Arab Saudi Arabia), antara lain Syeikh Muhammad al-Muqri, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makki, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syeikh Ahmad Nahrowi, Sayid Muhammad Saleh bin Sayid Abdur Rahman Az-Zawawi, Syeikh Zahid, Syeikh Umar asy-Syami
Biografi KH Ahmad Dahlan. Nama kecil Ahmad Dahlan saat lahir 1 Agustus 1868 adalah Muhammad Darwisy, Ahmad Dahlan merupakan putra keempat dari tujuh bersaudara dari pasangan K.H. Abu Bakar bin Sulaiman dan Siti Aminah binti Ibrahim bin Hasan. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan merupakan khatib di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
Aj5pwSL.